Embun mulai hilang dimakan oleh teriknya matahari. Diriku
mulai berjuang dengan harapan yang aku usahakan setiap hari. Do’a tidak pernah
lepas untuk aku panjatkan. dan rasa tidak pernah hilang untuk selalu aku
perjuangkan. Derasnya hujan tidak membuat rasa cinta ini hanyut, dan kencangnya
angin tidak membuat rasa sayang ini tertiup.
Segelas susu selalu aku tenggak untuk menyehatkan
badanku. Di sisi lain, aku harap segelas susu itu dapat menjernihkan otakku
dari angan-angan yang selalu mengotorkan fikiranku. Segelas kopi aku tenggak
tanpa menggunakan gula. Rasanya memang pahit, tapi itu adalah rasa pahit yang
biasa. Karena rasa pahit yang sesungguhnya itu tidak dirasakan oleh lidah,
melainkan hati yang meringis kesakitan karena ditimbulkan oleh rasa pahit.
Rasa
cinta adalah tulus, bukan tentang wanita mulus yang lama kelamaan akan menolak
secara halus. Rasa tulus adalah rasa yang membuat semua rintangan dan cobaan akan
terhapus, serta tidak dapat dipecahkan oleh rumus.
Aku
tidak tahu isi hatimu seperti apa. Tetapi, sekarang aku merasa ada celah
dihatimu untuk aku tempatkan. Aku selalu pura-pura untuk tidak melihatmu, tapi
dibalik itu, kamu secara diam-diam menatapku dan memandangiku secara diam-diam.
Itu aku rasakan bukan sekali dua kali, hal itu kamu lakukan beberapa kali. Kamu
tersenyum dengan manis ketika aku balik memandangimu. Namun, aku belum tahu.
Apa arti dari kamu yang selalu menatapku secara diam-diam.
Mentari
dan bulan bergantian untuk menemani hariku. Aku selalu memandangi gelapnya
malam sambil berharap bahwa kamu dan aku sedang memandangi bintang yang sama.
Gelap gulita, itulah hati kamu. Aku tidak bisa melihat seperti apa isi hati
kamu. Ribuan pertanyaan mulai menghinggapi otakku. Mengapa sikap kamu berubah?
Apakah ada celah dihatimu yang bisa aku isi? Atau itu hanya ilusi ku saja?
Sayangnya hal itu tidak bisa aku jawab.
Prinsip
hidup kamu bagaikan tembok yang berdiri dengan kokohnya, tidak bisa
diruntuhkan. Kamu adalah wanita hebat yang selalu aku sanjung dan selalu aku
kagumi. Sudah tidak ada lagi wanita yang sepertimu. Hari-hariku yaitu
mengagumimu. Tetapi untuk kali ini, aku
sangat berharap ada celah ataupun ruang yang dapat aku isi. Tapi aku
tidak memaksakan hal itu. Aku hanya akan melawannya menggunakan do’a. Itulah
aku.
Kita
itu cocok. Dengan muka yang memiliki kemiripan. Sikap yang sama-sama masih lugu
dan seperti anak-anak. Hanya ada satu perbedaan, yaitu rasa cinta. Aku memiliki
rasa cinta yang mendalam untuk dirimu. Sementara kamu, masih belum jelas apa
isi hati kamu dan apa maunya kamu. Mungkin do’a akan merubah semuanya secara
perlahan.
Hati
berkata, bahwa ini kamu adalah yang terbaik, dan hati pula berkata bahwa hanya
satu yang harus aku perjuangkan, yaitu kamu. Kamu itu seperti puncak. Dingin,
tetapi sangat indah. Kamu menyejukkan semuanya dalam hatiku. Kamu membuat
impianku terlalu tinggi. Tapi untuk saat ini aku merasa bahwa ada ruang dan
celah dalam hatimu yang bisa aku isi. Aku tidak akan memaksa kepadamu, namun
aku hanya akan memaksa melalui do’a yang selalu aku panjatkan.
Selimut
tebal menyelimuti malamku. Karena malam ini sangat dingin, seperti sikapmu.
Tapi aku bisa menghangatkannya melalalui harapan yang selama ini hanya
angan-angan. Kamu selalu datang melalui bayangan. Kamu selalu singgah didalam
mimpiku. Setiap aku memejamkan mataku, kamu langsung menghampirinya. Maka dari
itu, ketika aku mulai tebangun dari tidurku, air mata itu langsung tumpah
membanjiri pagiku.
Kabut
sangat tebal menutupi kenangan yang pernah kita lalui. Kamu itu masuk dalam sejarah
kehidupanku. Tertulis dengan sangat rapih di otakku, dan akan selalu aku ingat
selamanya. Langit mulai mendung, itu berarti hujan segera turun yang akan
mengingatkanku akan segala kenangan. Aku yakin jika masa depanku akan lebih
indah dibanding dengan kenangan masa laluku, tetapi dengan satu syarat, masa
depanku harus ada kamu.
Angin
berhembus kencang dan merasuki tubuhku yang mulai merasa kedinginan. Kamu tidak
peduli, kamu hanya mengirimkan bayangan yang langsung menghentak dalam dadaku.
Hujan ini membuatku semakin tidak berdaya, semakin membuatku lemah dan semakin
membuatku ingin segera memilikimu.
Harapan
ini semakin menemukan titik terangnya. Aku sangat ingin tahu kelanjutan dari
cerita ini seperti apa. Aku merasa ruang dan celah dalam hatimu semakin
memberikanku harapan. Kamu selalu memandangku secara diam-diam. Aku sangat
bahagia walaupun hanya dilirik oleh kamu.
Aku
memiliki 3 prasangka untuk menyimpulkan kenapa kamu selalu memandangku. Apakah
hanya memiliki perasaan biasa saja? Ataukah penasaran? Apa jangan-jangan kamu
menyukaiku? Justru yang aku inginkan, kamu merasai itu semuanya. Awalnya, kamu
biasa saja kepadaku. Tapi kemudian kamu mulai penasaran kepadaku hingga
akhirnya kamu selalu memandangku. Karena rasa penasaran yang sangat tinggi,
akhirnya kamu menyukaiku. Tapi sayangnya, itu masih dugaan yang hanya
angan-anganku saja.
Celah itu semakin nyata.
Aamiin.
Tiada lelah bagiku untuk berdo’a hingga akhirnya sedkit demi sedikit, dia mengalami
perubahan. Dia lebih sering memandangiku walaupun aku tidak tahu pasti apa isi
hatinya saat memandangku. Tapi aku selalu berharap bahwa itu adalah sinyal
positif.
Harapan itu semakin nyata.
Aamiin.
Selama ini hidupku hanya dipenuhi harapan untuk memilikinya. Tapi sayangnya
harapan itu belum terwujud. Tetapi akhir-akhir ini do’aku mulai direspond oleh
Tuhan. Aku hanya ingin tahu seperti apa isi hatinya saat ini. Aku yakin apapun
nanti endingnya, itu adalah yang terbaik bagiku.
Semua yang aku do’akan semakin
terihat nyata,
Aamiin.
Percayalah, do’a bisa merubah sesutau yang tidak mungkin, akan menjadi nyata.
Saat ini aku sedang memiliki peluang untuk mengisi celah dan ruang dihatinya.
Tapi, aku tidak akan memaksanya. Aku hanya akan terus-menerus untuk berdo’a
agar semuanya semakin jelas dan aku akan memilikinya untuk selamanya.
Peluang
emas
(n)
Kesempatan besar ataupun celah yang tidak boleh disia-siakan
“Ungkapan ini
mengisahkan seseorang yang sedang mencintai wanita dan mulai ada kesempatan
untuk segera memiliki hatinya. Walaupun belum begitu nyata, tetapi peluang atau
kesepmatan itu harus segera diperjuangkan agar mendapat hasil yang maksimal”
Muhamad
Fauzian S.