Faisal Tri Ramdani
Nama Lengkap: Faisal
Tri R., S.Sos,.MOS
Tanggal Lahir : 1 Maret 1993
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum menikah
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Biasa
dipanggil Pak Faisal ataupun PaFais. Salah satu guru terbaik yang ada di
sekolah, yaitu SMK Amaliah. Guru yang masih sangat muda, tetapi aku sebagai
muridnya, sangat bangga mempunyai guru seperti dia. Mengapa? Di usianya yang masih
muda, dia sudah memberikan yang terbaik kepada murid-muridnya. Itu yang aku
rasakan. Aku selalu merasa, ia akan menjadi orang yang sangat hebat. Entah
alasannya mengapa, yang jelas aku selalu beranggapan seperti itu.
Setiap
detik, ia selalu tersenyum dalam kondisi apapun. Itulah yang menutupi semua
kersahan yang ada di hatinya. Cintanya kepada anak-anak ataupun murid-muridnya,
sangat tulus. Ia telah memberikan semuanya. Itulah dia.
Pak
Faisal ini adalah orang yang sangat tampan, bahkan jika aku berjenis kelamin
perempuan, aku akan mengidolakannya dan akan berteriak histeris jika bertemu
dengannya. Dia orang yang serba bisa, dia bisa menyanyi, pidato, stand up
comedy, bahkan dia bisa bermain kelereng walaupun kelerengnya berbentuk kotak.
Pak
Faisal ini mempunyai hobi kopdar, keluar malam, menebang hutan, bermain
kelereng, dan menyanyi di kamar mandi. Tapi sayangnya, itu bohong. Karena aku
tidak mengetahui hobinya seperti apa. Yang aku tahu, dia sangat rapih. Karena 2
menit yang lalu, dia habis sisiran rambut. Tinggi badannya cukup ideal.
Kira-kira 200 cm. Tapi kelebihan. Yang benar kurang lebih 175 cm. Prestasinya
pun tidak terhitung, saking banyaknya. Yang saya tahu, dia mempunyai band dan
ia sebagai vokalisnya.
Mungkin
seperti itulah gambaran dari Pak Faisal. Itu penjelasan yang absurd, tapi ya
seperti itulah kira-kira. Kurang lebihnya mohon dilebihkan.
Lalu mengapa?
Jujur, sejak awal aku kelas 10, aku tidak pernah mengenalinya
lebih dekat. Bahkan aku tidak peduli kepadanya walaupun dia guru terpopuler di sekolah.
Aku, adalah orang yang paling murung. Tidak terlalu terobsesi untuk menjadi
terkenal. Yang aku tau, aku terpaksa masuk sekolah ini, karena sekolah disini
adalah keputusan orang tuaku. Aku tidak memiliki sesuatu yang wow untuk
diceritakan di kelas 10.
Masa-masa terbentuknya jati diriku terdapat pada kelas
11, aku lebih dikenal di kalangan guru, mungkin karena kemampuanku dikelas
cukup baik dan memuaskan.
Disinilah awal ketika aku mengenalnya. Mungkin karena
kemampuanku yang cukup baik, aku menjadi salah satu dari 10 siswa terbaik
dikelas 11 yang terpilih untuk berangkat PRAKERIN (Praktik Kerja Industri) di
salah satu perusahaan berkualitas di daerah Jakarta. Yang mengurusinya adalah dia,
Pak Faisal. Aku benar-benar tidak tahu karakter aslinya. Yang aku tahu, dia
guru paling populer di kalangan wanita karena ketampanannya. Tepat hari itu,
aku melakukan rapat dengan 9 teman lainnya yang dipimpin oleh dia. Ketika ia
berbicara, aku seakan-akan terhipnotis oleh kata-katanya. Kata per kata yang
membuat kalimatnya begitu memotivasi. Sejak saat itu, aku mengaguminya walaupun
baru sedikit. Aku belum begitu dekat dengannya, dan hanya sebatas kenal antara
guru dengan muridnya.
Seperti itulah, aku mulai membentuk jati diri ini dengan
mencontoh perilaku dan kebiasaannya.
Finalnya adalah kelas 12. Masa terindah yang pernah aku
rasakan selama sekolah disini. Walaupun aku belum menyelesaikannya, tapi
disinilah masa terbentuknya jati diri ini. Dimulai dengan dipisahnya aku dengan
teman-teman sekelas. Disitu, semua teman-temanku tidak mau menerimanya, dan terus
mengeluh. Namun, aku selalu belajar untuk menerima sebuah keputusan yang belum
bisa diterima. Kedewasaan, yang harus aku pelajari. Tapi akhirnya aku kembali
melihat dia, ya, pak Faisal. Aku belajar semua darinya termasuk kedewasaan.
Kembali, sekolah mempercayakanku untuk mewakili lomba di
bidang saya, yaitu bidang IT Networking. Menyenangkan bisa kembali mendapatkan
kepercayaan dari sekolah. Tetapi bukan itu yang akan aku ceritakan. Aku kembali
dekat dengan subjek dari cerita ini, yaitu Pak Faisal. Mengapa? Karena ialah
yang mengantarkanku ke lokasi lomba tersebut. Aku semakin akrab dengannya, dan
aku mulai menemukan keasyikan dalam dirinya. Guru seperti ini yang bisa
membuatku nyaman dan semakin termotivasi.
Hingga akhirnya aku mendapatkan predikat juara 3 pada
lomba itu, memang targetku menjadi juara 1, tapi itulah hasil yang bisa aku
dapatkan. Semua itu berkat kerja keras dan do’a, khususnya dari do’a dari orang
tuaku. Pak Faisal juga berperan dalam hal ini. Ia memotivasi muridnya, termasuk
aku dan itu sangat membantu. Banyak sekali momen yang saya dapatkan dari lomba
itu, bahkan bisa aku jadikan sebuah novel.
Namun kembali, bukan itu yang akan aku ceritakan. Disini
aku melihat sisi yang lain, aku semakin dekat dengan guru ini, ya Pak Faisal.
Aku menjadikannya sebagai guru favorit. Dialah yang selalu aku jadikan contoh
yang baik. Aku selalu mengambil sisi positifnya.Yang aku inginkan, aku bisa
berkomunikasi dengannya walaupun nanti sudah tidak bersekolah disini lagi.
Sekarang, aku sudah dikenal oleh hampir semua kalangan
guru. Bahkan hampir semua murid yang ada di sekolah itu mengenalku. Hidupku
lebih nyaman sekarang, aku selalu termotivasi karena dikenal oleh banyak orang.
Aku selalu belajar darinya. Sumber motivasi dan inspirasiku ada dalam dirinya.
Aku berharap akan ada orang seperti dia ketika aku sudah
tidak ada di sekolah ini. Aku membutuhkan orang seperti dia yang asik dan
membuatku termotivasi. Aku percaya akan berpisah dengannya, tapi aku selalu
percaya dia tidak akan melupakanku.
Aku yakin dia akan menjadi orang hebat, orang yang sangat
hebat. Dia akan menjadi orang sangat berguna bagi nusa dan bangsa. Dia akan
menjadi yang terbaik diantara yang terbaik. Perjuangan dan jasa-jasanya tidak
akan pernah ku lupakan.
Akan ada perpisahan
Hidup itu tentang
perpisahan.
Dimana ada
pertemuan, maka disitu akan ada perpisahan.
Perpisahan tidak
akan melihat situasi dan kondisi.
Perpisahan akan
hadir kapanpun ia mau.
Cara menghadapinya,
hanya bisa menggunakan keikhlasan dan kedewasaan.
Hidup itu tentang
perpisahan.
Mau hubungan
percintaan, persahabatan, kekeluargaan, ataupun yang lainnya,
Yang abadi dari
sebuah pertemuan, hanyalah perpisahan.
Percayalah! Jika
hidup tanpa perpiasahan, maka kita tidak akan pernah paham apa arti dari
merelakan.
Hidup itu tentang
perpisahan.
Entah orang lain
yang menyebabkan, ataupun maut yang akan memisahkan,
Perpisahan akan
selalu ada di depan sana.
Namun ingat, perpisahan
bukan akhir dari segalanya.
Justru itu adalah
awal dari segalanya.
Awal untuk memulai
hidup baru,
Awal untuk memulai
semangat baru,
Awal untuk memulai
jiwa baru.
Jiwa untuk apa?
Untuk menghadapi perpisahan-perpisahan yang lainnya.
“Aku awalnya tidak percaya akan perpisahan, namun
sebuah momen yang membungkam hidupku telah menyadarkanku akan perpisahan. Dari
situ aku belajar, bahwa jika ada pertemuan, pasti suatu saat akan ada
perpisahan. Ataupun sebaliknya, jika ada perpisahan, maka suatu saat nanti akan
ada pertemuan (lagi).”
Pesan Untuknya
Cintai Proses
Di sebagian orang, proses itu selalu
terkucilkan.
Layaknya senja, yang indah walaupun tak
pernah diperhitungkan.
Semacam hujan, yang dapat menghasilkan
indahnya pelangi.
Dan sepahit kopi, yang akan menghasilkan
pahit yang dapat dinikmati.
Entah, mengapa di sebagian orang, proses
itu tidak begitu dihargai.
Hasil lebih dihargai dibandingkan proses.
Kenapa? Karena yang nampak itu adalah
hasil.
Padahal, yang dirasakan sebelumnya adalah
proses.
Nikmatilah, proses harus dinikmati.
Tidak akan ada pelangi, jika tidak ada
hujan.
Tidak akan ada rasa manis, jika tidak ada
rasa pahit.
Dan yang pasti, tidak akan ada hasil, jika
tidak ada proses.
Belajarlah mencintai proses.
Memanglah pahit, maka buatlah ia semanis
mungkin. Apapun caranya.
Seperti kopi, rasa aslinya memanglah
pahit.
Tapi ada gula yang membuatnya menjadi
manis dan bisa dinikmati.
“Cintai
proses pak, karena hidup akan menghargai proses jika kita mencintainya. Hasil
itu adalah simbol, jika kita menikmati proses, maka hasilnya pun tidak akan
jauh dari proses. Karena dalam hidup, tidak ada hasil yang menghianati proses.
JADIKANLAH PROSES INI SEBAGAI CERITA YANG INDAH KETIKA KITA SUDAH MENDAPATKAN
HASIL NANTI.”
Terus Berjuang
Dalam hidup, rintangan dan cobaan akan
selalu ada.
Tergantung cara kita menghadapinya.
Ada yang mengeluh,
Ada yang berjuang,
Ada juga yang berjuang sambil mengeluh.
Yang baik itu berawal dari mengeluh, lalu
akhirnya berjuang.
Tetaplah berjuang selagi hati dan fikiran masih
mampu.
Karena jika hidup tanpa dibarengi dengan
perjuangan,
Maka tidak akan ada hasil yang akan
didapatkan.
Biasakan, memerjuangkan semuanya dengan
ikhlas.
Kenapa? Karena ketika di satu titik
menemukan kegagalan,
Maka hati bisa merelakan dan kembali bangkit
untuk berjuang.
Perjuangan itu tidak ada yang sia-sia.
Yang sia-sia hanyalah menyerah.
Hidup masih panjang, maka berikanlah yang
terbaik.
Orang hebat adalah orang yang bertindak,
bukan orang yang hanya omong saja.
Terkadang, banyak orang yang pintar sekali
berbicara.
Tapi sayangnya, mereka tidak sedikitpun
bertindak.
“Aku
selalu yakin bapak akan jadi orang hebat. Tetap berjuang pak. Hiasi hari-hari
dengan hal yang bernama semangat. Karena semangat berperan penting dalam suatu
perjuangan. Bapak adalah orang hebat, maka jadilah orang yang lebih hebat. YANG
SAYA TAHU, PERJUANGAN ITU TIDAK ADA YANG SIA-SIA PAK.”
Jangan lupa berdo’a dan beribadah
Hidup itu percuma sukses jika melupakan
yang maha kuasa.
Luangkanlah waktu untuk beribadah, bukan
beribadah di waktu luang.
Usaha tanpa berdoa, percuma. Berdoa tanpa
usahapun percuma.
Karena percayalah, ketika semua hal sudah terlihat
tidak mungkin, doa bisa merubah segalanya.
Terkadang, orang yang sukses itu lupa
kepada sang pencipta.
Lalu ketika ia terjatuh karirnya, dia baru
ingat kembali kepada sang pencipta.
Siklus kehidupan akan selalu seperti itu,
jika manusia hanya ingat pada dunia.
Namun siklus kehidupan itu dapat diubah,
tergantung iman kita.
Orang yang tidak ingat kepada sang
pencipta adalah orang yang sombong.
Orang yang sombong itu, ibarat ia berada
diatas gunung, lalu ia melihat orang yang jauh di bawah dan dia tertawa karena
orang itu terlihat kecil. Padahal, ia sendiri terlihat kecil jika terlihat dari
bawah.
Janganlah bersombong diri, karena yang
pantas sombong itu hanyalah sang maha pencipta.
Ingatlah kematian, karena jika manusia
ingat terhadap kematian, ia akan melakukan hal terbaik seakan-akan itu hari
terakhirnya.
Jika manusia tidak ingat kematian, maka ia
akan lalai dan menunda-nunda hal yang terbaik.
Memintalah kepada Allah, karena ialah sang
pencipta segalanya.
“Ini
pesan terakhir. Jangan lupa akan berdoa dan beribadah pak. Karena di situlah
kuncinya. Percuma bapak berjuang dan terus berjuang jika melupakan sang
pencipta, yaitu ALLAH S.W.T. Kuatkan iman bapak, dan jadilah orang yang selamat
dunia akhirat. Jadilah orang yang berbahagia di dunia dan akhirat. KUATKAN IMAN
DALAM SEGALA HAL PAK. MAKA BAPAK AKAN JADI ORANG YANG HEBAT.”
Pesan
pribadi dari saya:
“Hai
pak, semoga bapak baik-baik saja ya. Tetap sehat selalu pak, jangan lupakan
saya. Semoga bapak bisa mengenal saya dan melihat saya ketika saya sukses
nanti. Saya akan senang dan bangga jika saya bisa melihat bapak lebih hebat
dari yang sekarang. Jadilah yang terbaik dari yang terbaik pak. Bapak sudah
punya modal untuk menjadi orang hebat. Terus berjuang dan tetap berdoa. Saya
janji ketika saya sukses, saya akan mencari bapak. Dan saya akan berbicara
“Pak, saya sudah sukses”. Ketika saya mempunyai buku yang sudah diterbitkan,
maka saya berjanji buku itu akan sampai ke tangan bapak. TETAPLAH MENJADI ORANG
YANG BISA MEMOTIVASI DAN MENGINSPIRASI PAK. BAPAK PUNYA MODAL ITU.”
Mungkin segitu pak dari saya, ini asli
hasil coretan tangan saya sendiri. Ya jadi maklum jika ada kata per kata yang
kurang tepat. Dan jika ceritanya amburadul juga mohon dimaafkan. Saya masih
proses belajar. Dan ini bukan novel, hanya curhatan semata. Jadinya begitulah
amburadul ceritanya hehe.
Terima kasih.
Penulis:
Muhamad Fauzian
ig: fauzian.muhamad
tweet: @fauzianmuhamad
fb: Fauzian Sebastian
1 komentar:
komentar