Sniper Tanpa Peluru


            Cinta ini bagaikan jam dinding, selalu berputar walaupun tidak selalu diperhatikan disetiap detiknya. Aku sebagai jarumnya, dan kamu sebagai angkanya. Aku selalu berputar mengelilingimu walaupun kamu tidak pernah menghargai itu. Memandangimu hanyalah kegiatanku ditiap harinya. Tetapi, hal itu justru sangat menyiksa bagiku. Aku tidak berani mengungkapkannya karena aku tau jika kamu mengetahui hal ini, kamu akan menghindar dari kehidupanku.

            Seperti biasa, aku sekolah dengan mempunyai harapan yang selalu aku bawa di setiap hari, yaitu memandangimu. Ketika aku bangun tidur, kamu sudah datang difikiranku. Membuatku semangat akan sekolah. Ketika aku melangkahkan kaki untuk bersekolah, disitulah aroma bahagia tercium. Bahkan diperjalanan, mataku tidak bisa diam karena ia sedang memandangi setiap sudut jalan. Ia ingin melihatmu. Tapi sayangnya, kamu tidak muncul di tepi jalan.

            Debu-debu itu menghalangi pelangi dalam hatiku. Hati ini sangat mendung ditutupi oleh kabut. Curah hujan dalam hatiku sangat tinggi hingga membuatnya basah dan terasa sakit. Aku tidak tau apakah kamu mengerti akan rasa ini. Yang pasti, cinta ini satu, dan hanya untukmu. Kamu menghasilkan bayangan disetiap harapan.

            Aku mulai berjalan menuju sekolah, aku kecewa tidak menemukanmu ditepi jalan. Tapi aku yakin akan menemukanmu disekolah. Langkah demi langkah telah ku jalankan dengan semangat. Alasannya simpel, aku ingin bertemu kamu. Setelah sampai di gerbang sekolah, aku sangat senang karena sebentar lagi kamu akan terlihat dipandangan mata ini. Namun sampai aku masuk kelas, kamu tidak kunjung datang dihadapan mataku. Aku sangat kecewa.

            Tembok cinta ini berdiri dengan kokohnya, tidak akan bisa dirobohkan. Aku tidak peduli akan omongan orang lain yang mengatakan segala hal kepadaku. Intinya, aku menyayangimu. Rasa sayang ini tidak akan hilang, karena rasa sayang ini bagaikan kenangan, yang hilang hanya beberapa saat, tetapi akan kembali dalam bentuk semula. Hal itu, adalah sakit hati paling hebat menurutku.

            Gelisah mulai merasukiku saat sedang belajar ini. Otakku bisa fokus, tapi sayangnya hatiku tidak bisa fokus. Ia menuntut mataku agar segera melihatnya. Aku tidak tahu harus seperti apa, tapi akhirnya istirahatpun tiba. Aku keluar kelas untuk memandangi kelasnya, cukup lama aku dalam situasi itu. Tapi, aku belum juga memandanginya. Hujan mulai membasahi hatiku, padahal cuaca hari itu sangat panas. Namun itulah cinta, tidak mengerti dengan situasi yang sedang terjadi, bahkan bisa berbanding terbalik.

            Namun ketika aku merasa akan menyerah untuk terus menatap kelasmu, kamu pun keluar dengan senyuman yang menggemaskan itu. Aku tidak dapat memalingkan pandangan itu. Selalu aku tatap tanpa sedikitpun mengedipkan mata. Pemandangan itupun hadir lagi. Akhirnya, ia melihatku dan tersenyum. Situasi ini yang aku rindukan tiap hari. Kamu dan aku saling bertatapan dan saling memberikan senyuman.

            Aku pun berjalan ke lorong-lorong di sekolah, tanpa sengaja kamu tepat hadir dipandanganku, aku langsung tertegun melihat manisnya pemandangan itu. Kitapun saling bertegur sapa. Saling memberikan senyuman, lalu lewat begitu saja. Selalu seperti itu. Tidak pernah terbayang dalam fikiranku, bahwa kita akan membahas cinta. Dan tidak pernah terbayang dalam fikiranku bahwa aku akan menembak kamu. Aku tidak berani, aku takut kamu menghindar dariku.

            Suhu hari ini sangat dingin, hingga mengalahkan dinginnya sikap kamu. Aku tidak tahu harus bertindak seperti apa agar cintaku bisa terbalaskan. Aku hanya ingin kita seperti sendal jepit. Selalu berdua, tanpa dirasuki oleh orang ketiga.

            Seperti itulah hari-hariku disekolah. tidak ada hal yang indah lainnya selain memandangimu, dan bertegur sapa denganmu. Wajah menggemaskan itu selalu hadir dalam bayang-bayang fikiranku. Kamu adalah satu-satunya wanita yang aku incar, tapi aku tidak berani lagi untuk segera bertindak lebih. Karena aku tau, sedikit saja aku melakukan kesalahan, kamu akan menghindar dariku.

            Kamu bagaikan lampu pijar, yang selalu menerangiku disetiap malam. Namun hanya itulah tugasmu, selalu menemaniku tanpa bisa aku miliki. Aku selalu terbaring diatas ranjang yang empuk dan membuatku nyaman. Terlintas di setiap bayanganku, wajah kamu yang indah merasuki fikiran dan hatiku.

            Ketika malam tiba, disitulah aku merasa tersiksa. Dimana, hanya bayanganmu yang terdapat pada fikiranku. Aku sebenarnya ingin segera memilikimu. Tapi sayangnya, aku tidak berani untuk bertindak. Aku lebih nyaman seperti ini daripada suatu nanti kamu menghindar dariku. Tapi percayalah, cinta ini tidak akan habis untukmu. Hanya untukmu.

            Cinta itu seperi listrik. Yang hanya mengalir pada arus dan tegangannya. Jika sedikit saja aliran itu bocor, maka arus itu akan terhambat, dan tegangannya tidak akan sempurna lagi.

“Ungkapan ini mengisahkan hati seseorang yang memiliki harapan untuk mendapatkan wanita. Dia selalu mengincarnya setiap hari. Tapi sayangnya, ia tidak berani untuk bertindak. Seperti Sniper Tanpa Peluru, yang selalu mengincar, tetapi jika pelurunya tidak ada, maka tidak akan menghasilkan apa-apa”


Muhamad Fauzian S

Peluang Emas


            Embun mulai hilang dimakan oleh teriknya matahari. Diriku mulai berjuang dengan harapan yang aku usahakan setiap hari. Do’a tidak pernah lepas untuk aku panjatkan. dan rasa tidak pernah hilang untuk selalu aku perjuangkan. Derasnya hujan tidak membuat rasa cinta ini hanyut, dan kencangnya angin tidak membuat rasa sayang ini tertiup.

            Segelas susu selalu aku tenggak untuk menyehatkan badanku. Di sisi lain, aku harap segelas susu itu dapat menjernihkan otakku dari angan-angan yang selalu mengotorkan fikiranku. Segelas kopi aku tenggak tanpa menggunakan gula. Rasanya memang pahit, tapi itu adalah rasa pahit yang biasa. Karena rasa pahit yang sesungguhnya itu tidak dirasakan oleh lidah, melainkan hati yang meringis kesakitan karena ditimbulkan oleh rasa pahit.

Rasa cinta adalah tulus, bukan tentang wanita mulus yang lama kelamaan akan menolak secara halus. Rasa tulus adalah rasa yang membuat semua rintangan dan cobaan akan terhapus, serta tidak dapat dipecahkan oleh rumus.

Aku tidak tahu isi hatimu seperti apa. Tetapi, sekarang aku merasa ada celah dihatimu untuk aku tempatkan. Aku selalu pura-pura untuk tidak melihatmu, tapi dibalik itu, kamu secara diam-diam menatapku dan memandangiku secara diam-diam. Itu aku rasakan bukan sekali dua kali, hal itu kamu lakukan beberapa kali. Kamu tersenyum dengan manis ketika aku balik memandangimu. Namun, aku belum tahu. Apa arti dari kamu yang selalu menatapku secara diam-diam.

Mentari dan bulan bergantian untuk menemani hariku. Aku selalu memandangi gelapnya malam sambil berharap bahwa kamu dan aku sedang memandangi bintang yang sama. Gelap gulita, itulah hati kamu. Aku tidak bisa melihat seperti apa isi hati kamu. Ribuan pertanyaan mulai menghinggapi otakku. Mengapa sikap kamu berubah? Apakah ada celah dihatimu yang bisa aku isi? Atau itu hanya ilusi ku saja? Sayangnya hal itu tidak bisa aku jawab.

Prinsip hidup kamu bagaikan tembok yang berdiri dengan kokohnya, tidak bisa diruntuhkan. Kamu adalah wanita hebat yang selalu aku sanjung dan selalu aku kagumi. Sudah tidak ada lagi wanita yang sepertimu. Hari-hariku yaitu mengagumimu. Tetapi untuk kali ini, aku  sangat berharap ada celah ataupun ruang yang dapat aku isi. Tapi aku tidak memaksakan hal itu. Aku hanya akan melawannya menggunakan do’a. Itulah aku.

Kita itu cocok. Dengan muka yang memiliki kemiripan. Sikap yang sama-sama masih lugu dan seperti anak-anak. Hanya ada satu perbedaan, yaitu rasa cinta. Aku memiliki rasa cinta yang mendalam untuk dirimu. Sementara kamu, masih belum jelas apa isi hati kamu dan apa maunya kamu. Mungkin do’a akan merubah semuanya secara perlahan.

Hati berkata, bahwa ini kamu adalah yang terbaik, dan hati pula berkata bahwa hanya satu yang harus aku perjuangkan, yaitu kamu. Kamu itu seperti puncak. Dingin, tetapi sangat indah. Kamu menyejukkan semuanya dalam hatiku. Kamu membuat impianku terlalu tinggi. Tapi untuk saat ini aku merasa bahwa ada ruang dan celah dalam hatimu yang bisa aku isi. Aku tidak akan memaksa kepadamu, namun aku hanya akan memaksa melalui do’a yang selalu aku panjatkan.

Selimut tebal menyelimuti malamku. Karena malam ini sangat dingin, seperti sikapmu. Tapi aku bisa menghangatkannya melalalui harapan yang selama ini hanya angan-angan. Kamu selalu datang melalui bayangan. Kamu selalu singgah didalam mimpiku. Setiap aku memejamkan mataku, kamu langsung menghampirinya. Maka dari itu, ketika aku mulai tebangun dari tidurku, air mata itu langsung tumpah membanjiri pagiku.

Kabut sangat tebal menutupi kenangan yang pernah kita lalui. Kamu itu masuk dalam sejarah kehidupanku. Tertulis dengan sangat rapih di otakku, dan akan selalu aku ingat selamanya. Langit mulai mendung, itu berarti hujan segera turun yang akan mengingatkanku akan segala kenangan. Aku yakin jika masa depanku akan lebih indah dibanding dengan kenangan masa laluku, tetapi dengan satu syarat, masa depanku harus ada kamu.

Angin berhembus kencang dan merasuki tubuhku yang mulai merasa kedinginan. Kamu tidak peduli, kamu hanya mengirimkan bayangan yang langsung menghentak dalam dadaku. Hujan ini membuatku semakin tidak berdaya, semakin membuatku lemah dan semakin membuatku ingin segera memilikimu.

Harapan ini semakin menemukan titik terangnya. Aku sangat ingin tahu kelanjutan dari cerita ini seperti apa. Aku merasa ruang dan celah dalam hatimu semakin memberikanku harapan. Kamu selalu memandangku secara diam-diam. Aku sangat bahagia walaupun hanya dilirik oleh kamu.

Aku memiliki 3 prasangka untuk menyimpulkan kenapa kamu selalu memandangku. Apakah hanya memiliki perasaan biasa saja? Ataukah penasaran? Apa jangan-jangan kamu menyukaiku? Justru yang aku inginkan, kamu merasai itu semuanya. Awalnya, kamu biasa saja kepadaku. Tapi kemudian kamu mulai penasaran kepadaku hingga akhirnya kamu selalu memandangku. Karena rasa penasaran yang sangat tinggi, akhirnya kamu menyukaiku. Tapi sayangnya, itu masih dugaan yang hanya angan-anganku saja.

Celah itu semakin nyata.
Aamiin. Tiada lelah bagiku untuk berdo’a hingga akhirnya sedkit demi sedikit, dia mengalami perubahan. Dia lebih sering memandangiku walaupun aku tidak tahu pasti apa isi hatinya saat memandangku. Tapi aku selalu berharap bahwa itu adalah sinyal positif.

Harapan itu semakin nyata.
Aamiin. Selama ini hidupku hanya dipenuhi harapan untuk memilikinya. Tapi sayangnya harapan itu belum terwujud. Tetapi akhir-akhir ini do’aku mulai direspond oleh Tuhan. Aku hanya ingin tahu seperti apa isi hatinya saat ini. Aku yakin apapun nanti endingnya, itu adalah yang terbaik bagiku.

Semua yang aku do’akan semakin terihat nyata,
Aamiin. Percayalah, do’a bisa merubah sesutau yang tidak mungkin, akan menjadi nyata. Saat ini aku sedang memiliki peluang untuk mengisi celah dan ruang dihatinya. Tapi, aku tidak akan memaksanya. Aku hanya akan terus-menerus untuk berdo’a agar semuanya semakin jelas dan aku akan memilikinya untuk selamanya.

Peluang emas
(n) Kesempatan besar ataupun celah yang tidak boleh disia-siakan
“Ungkapan ini mengisahkan seseorang yang sedang mencintai wanita dan mulai ada kesempatan untuk segera memiliki hatinya. Walaupun belum begitu nyata, tetapi peluang atau kesepmatan itu harus segera diperjuangkan agar mendapat hasil yang maksimal”


Muhamad Fauzian S.

Dribling Hati


Ketika hatiku merasa sepi, diriku sealu menyibukkan diri agar hati ini segera bertepi. Aku tidak sanggup merasakan pahitnya rasa ini. Aku lebih suka menyeruput kopi tanpa gula. Karena walaupun pahit, hanya terasa dilidah. Tidak terasa di hati. Aku lebih suka merasakan hambarnya teh yang mulai mendingin dengan sendirinya dibandingkan merasakan perihnya rindu ini dan dinginnya sikap kamu.

Kapan waktu itu akan datang kepadaku? Apa cerita ini akan berlanjut? Siapa yang akan menjawabnya? Ya, kamu. Aku tidak akan dapat mengubahnya, aku hanya bisa merubah keputusan kamu lewat do’a. Aku ingin kamu datang kesini, temani hari-hari sepi ini untuk terus mengisi hatiku yang terlalu kosong untuk aku miliki.

Ketika mentari mulai bersinar, disitulah hari-hari untuk mencintaimu dimulai. Hari-hariku yaitu mencintaimu. Ungkapan ini selalu aku pendam, aku takut jika semuanya aku ungkapkan, kamu akan menghindar dan menjauh dariku. Aku butuh mengungkapkan semua ini untuk memastikan semuanya. Tapi, aku takut.

Terkadang, cinta itu bukan tentang seberapa lama aku mengenalnya. Tapi sejak aku mengenalnya, semua hal bagi diriku menjadi sangat baik. Pagi hariku menjadi sangat cerah, siang hariku menjadi sangat teduh, dan ketika malam hariku tiba, yang paling aku inginkan adalah hari esok.

Menunggu itu adalah hal yang menyebalkan, posisi itu sangat menjengkelkan. Sama sepertiku kini. Aku terpaksa harus menunggumu dalam waktu yang lama. Tapi aku lakukan itu dengan penuh kesabaran, karena aku yakin jika Tuhan mengizinkan, maka dalam kondisi apapun dan waktu kapanpun, kita akan bersatu dan kita akan memiliki satu sama lain.

Kamu adalah satu-satunya alasan diriku bersemangat. Setiap detik kamu selalu membawaku dalam angan-angan. Kamu selalu membawa diriku ke alam khayalan yang membuatku tidak sadar. Jika aku sadar, aku tidak mungkin menaruh harapan sebesar ini kepadamu. Tapi nyatanya aku tidak sadar sehingga hati ini terlalu mengharapkan lebih.

Aku mohon, aku butuh kamu. Aku sangat ingin memiliki kamu. Aku yakin cinta ini akan abadi, tapi kamu jangan berpaling lagi. Kamu juga harus memberikan cinta tulus itu kepadaku, jangan sedikitpun diberikan kepada orang lain. Aku janji, aku akan jadi satu-satunya alasan bagimu berbahagia, aku janji akan hal itu.

            Bintang menemaniku dimalam hari. Semuanya seperti baik-baik saja. Bintang-bintang itu tersenyum padaku. Andaikan bintang itu dapat aku raih, maka akupun pasti akan bisa meraih kamu. Cinta ini bagaikan sebuah game, kita akan menikmatinya jika kita sudah memilikinya. Game ini belum dimulai. Aku belum mempunyainya. Aku selalu memainkan game dengan serius. Maka dari itu, jika aku sudah jatuh cinta, maka aku akan menjalankannya dengan penuh keseriusan dan akan membuat pasanganku bahagia.

            Awalnya, kamu secara tidak sengaja membawa perasaanku ke dalam kisah cinta ini. Rasa manis selalu menghampiriku setiap saat. Tapi waktu pun merubah itu, sekarang hanya rasa pahit yang aku rasakan. Aku belum bisa memilikimu. Aku hanya bisa mengagumimu dari jarak yang jauh. Kamu tidak bisa aku miliki sekarang. Mungkin suatu nanti Tuhan akan menyatukan kita. Aku selalu yakin akan hal itu.

            Kisah cintaku tidak semanis senyumanmu. Setiap hari, aku selalu terbayang bentuk senyummu. Aku merindukan itu. Senyuman manisnya yang selalu membayangi malam hariku. Kapan aku bisa memiliki senyummu itu. Kamu menggemaskan, aku tidak tahu harus berbuat apa untuk memilikimu. Aku tersiksa jika harus terus memedam ini. Tapi sayangnya akupun takut kamu menghindar dan jauh dariku jika aku ceritakan semuanya. Aku pasrah, aku hanya tuangkan keluhan hatiku ini dalam tulisan. Aku yakin suatu nanti kamu akan membaca setiap ungkapan yang selalu aku tulis ini.

            Malam berganti pagi, tapi rasa yang kelam masih tetap memaki-maki. Aku ingin sekali terbang dan masuk kedalam hati kamu. Hanya ingin mengetahui bagaimana perasaan kamu ke aku. Tidak pernah terlintas difikiranku untuk memaksamu mencintai aku. Cinta itu bukan tentang paksaan, melainkan tentang ketulusan. Aku tidak bisa menghilangkanmu dari fikiranku, disaat bangun tidur pun, dirimu langsung menghampiri fikiranku dan menetap selamanya disitu.

            Kamu membawa hati ini.
            Benar, ketika diriku merasa sepi saat tidak merasakan cinta, kamu datang untuk membawa perasaan ini dalam kisa cinta. Tapi sayangnya, ketidakjelasan yang hanya aku rasakan saat ini. Aku tidak tahu arah cinta ini. Aku hanya berdo’a agar diriku mempunyai cinta yang tidak salah arah.

            Kamu menggiring hati ini.
            Benar, rasa cintaku digiring oleh kamu untuk melewati orang-orang yang sebenernya lebih butuh cinta dibanding kamu. Kamu bagaikan embun pagi yang datang hanya untuk membasahi pagi hari, tetapi bedanya kemu telah membasahi mataku dengan airnya karena terlalu merindukanmu.

            Kamu menaklukan hati ini.
            Sekarang sudah jelas, kamu memenangkan ini. Aku adalah orang yang paling cuek dengan hal yang namanya cinta. Tapi sayangnya, aku telah ditaklukan oleh wanita yang sangat sempurna, yaitu kamu. Jika hutan adalah paru-paru dunia. Kamu adalah oksigen yang sangat penting untuk kehidupanku. Intinya, kamu telah berhasil menaklukanku untuk membawa rasa cinta ini melewati orang lain yang sebenernya membutuhkan cintaku.

Dribbling
(n) adalah teknik penting dalam sepak bola. Yaitu menggiring bola dengan cara melewati pemain-pemain lawan.
Hati
(n) Organ tubuh yang merasakan semua perasaan ini.

“Ungkapan ini mengisahkan seseorang yang hatinya telah dibawa oleh seorang wanita. Wanita itu menaklukan hatinya hingga akhirnya hati itu dimiliki olehnya, walaupun arahnya tidak jelas.”


Muhamad Fauzian S.