Ambisi Offside


Semua itu muncul begitu saja di otakku. Aku tidak dapat memahaminya. Harapan itu hanya angan-angan yang menahan setiap kersahan. Sepahit-pahitnya kopi tidak sepahit perasaan ini. 

Harapan indah ini melintasi otak dan fikiranku secara sengaja. Namun hal indah itu hanyalah angan-angan. Karena faktanya, kau tidak dapat mengisi harapan ini dengan ambisi yang telah aku jadikan misi. Kamu adalah ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan.

Melihatmu dari jauh, adalah kebiasaanku. Dekat denganmu, adalah kesenanganku. Namun hal itu adalah hal biasa bagi dirimu. Kamu hanya menganggap semua itu adalah bagian dari pertemanan.

Ekspetasiku selalu memikirkan bahwa kita akan bersama untuk menjalani hari-hari yang berat ini bersama-sama. Lalu, kita akan membangun masa depan sejak kini. Apapun yang orang katakan, aku tidak peduli karena intinya, aku hanya ingin bersamamu.

Tetapi, faktanya jauh dari ekspetasi itu. Kamu menolak itu dengan cara halus yang kamu lakukan. Kamu adalah seseorang yang memiliki prinsip dan sikap yang luar biasa sempurnanya bagi seorang wanita. Kamu hanya mengetahui belajar dan menjadi juara. Lantas, pantaskah aku mengharapkanmu? Atau harapanku terlalu mengkhayal?

Aku mencintainya.
Jelas, aku mencintainya bukan karena hawa nafsu dan sebab yang lainnya. Cintaku ke kamu itu tulus tanpa ada alasan. 

            Aku Merindukannya.
            Jelas, aku merindukannya bukan karena rindu muka cantik dan fisiknya. Tapi, batin ini yang mengucapkannya dan hati ini pula yang merindukannya.

            Aku mengharapkannya.
            Jelas, aku sangat mengharapkannya. Karena bagiku, dia adalah wanita yang paling sempurna yang pernah aku temui. Apapun alasannya dan halangannya, harapan ini selalu ada didalam hatiku dan tidak akan pernah hilang walaupun aku tidak dapat mencapainya. 

Ambisi
(n) keinginan besar untuk mencapai sesuatu
Offside
(n) seorang pemain yang terlalu melewati batas dari pemain belakang lawan dan dianggap sebagai pelanggaran.


“Ungkapan ini mewakili sebuah perasaan yang memiliki harapan yang cukup besar. Harapannya terlalu berlebihan ataupun melewati batas hingga akhirnya melakukan kesalahan karena harapan itu tidak tercapai.”


Muhamad Fauzian S.

Kenalan dulu yu, karena ada istilah tak kenal maka tak sayang. Ya walaupun terkadang udah lama kenal eh ga disayang-sayang. Giliran udah kenal dan udah sayang, eh malah ditinggal pas lagi sayang-sayangnya.

Share this

Previous
Next Post »